Sabtu, 22 Desember 2012

Tips Cermat Belanja dan Trik Harga yang Patut Diwaspadai

Belanja

 Tips Cermat Belanja

Anda tentu tak ingin uang anda habis begitu saja hanya karena tipuan diskon, bukan? Nah, agar Anda tidak tertipu dengan beragam penawaran 'menarik', ada baiknya Anda simak tips cermat belanja kebutuhan berikut ini:

 1. Jangan ikuti tren

Hindari membeli pakaian yang sedang ngetren. Jika Anda membeli pakaian hanya karena mengikuti tren, maka pakaian hanya akan Anda gunakan sekali waktu saja. Hal ini tentu saja berujung pada pemborosan. Untuk menghemat, sebaiknya pilihlah pakaian yang bisa digunakan di saat lebaran dan saat-saat lainnya.

2. Susun anggaran

Ini penting sekali loh, Ladies. Biasanya, banyak wanita akan 'kalap' jika melihat pakaian dengan tanda 'sale'. Jika sebelumnya Anda telah menyusun anggaran, maka saat berbelanja Anda akan sedikit mengerem keinginan yang berlebihan.

3. Susun daftar belanja

Selain menyusun anggaran, menyusun daftar belanja juga penting. Hal ini mencegah Anda belanja berlebihan dan sesuai kebutuhan.

4. Jangan terpengaruh mood

Jangan pernah berbelanja karena pengaruh suasana hati. Segera hentikan tindakan belanja berlebihan hanya untuk mengusir rasa bosan atau demi meningkatkan kepercayaan diri. Selain boros, perasaan senang saat berbelanja hanyalah bersifat sementara.

5. Belanja sendirian

Belanja dengan mengajak keluarga atau sahabat memang menyenangkan. Selain memberikan masukan dan saran, berbelanja dengan mereka ada kalanya lebih ceria dan bersemangat. Namun, yang perlu diingat, selera Anda dan keluarga atau sahabat tidaklah sama. Jadi, ada baiknya Anda belanja sendirian untuk menyesuaikan budget dan kebutuhan.

6. Gunakan uang tunai

Cara terampuh untuk menyetop kegiatan belanja yang berlebihan adalah dengan menggunakan uang tunai. Menggunakan uang tunai sesuai anggaran dapat menyetop pengeluaran Anda yang kadang sedikit impulsif.

7. Beli perhiasan aksen sederhana

Jika saat lebaran Anda biasa membeli perhiasan, sebaiknya pilihlah perhiasan dengan aksen sederhana. Karena perhiasan dengan aksen sederhana dapat digunakan dengan perpaduan aneka pakaian.

Bagaimana, Ladies? Sudah tahu bagaimana tips untuk belanja cermat, bukan?

 Trik Harga yang Patut Diwaspadai

 Trik dagang jamak dilakukan para peritel sejak berabad-abad lalu. Jika dikumpulkan, mungkin ada ribuan trik yang telah digunakan untuk merayu konsumen. Tujuannya hanya satu: memancing gairah konsumen untuk berbelanja sebanyak-banyaknya.

Dari sekian banyak cara, ada satu yang sering diterapkan pengusaha ritel swalayan: label harga. Menurut situs Money Talks News trik harga ini menyentuh sisi psikologis konsumen, seolah-olah barang yang dipajang harganya murah. Dengan harga yang "eyecatching", konsumen pun terpancing untuk terus berbelanja, mungkin hingga dompetnya kosong melompong.

Trik ini sebetulnya sederhana dan terlihat konyol, tapi entah mengapa selalu berhasil. Agar lebih bijak saat berbelanja, sila waspadai cara-cara ini.

1. Harga dengan akhiran .. 99.999 atau 99.995

Trik ini dijuluki charm price atau harga yang menawan. Dengan bilangan yang tak genap, barang tersebut seolah-olah terlihat murah. Konsumen pun terpancing untuk melihat angka paling depan. Misalnya, harga asli sebuah ponsel Rp 2.000.000. Jika si pedagang memasang label Rp 1.999.995, Anda akan terpancing melihat angka 1 dan menyangka harga ponsel itu sekitar Rp 1 juta. Padahal pada faktanya ponsel itu tetap Rp 2 juta. Lagipula, saat ini tak ada lagi uang kembalian Rp 5.

2. Tak memasang banderol

Cara ini biasa diterapkan restoran mewah. Dengan menghilangkan banderol dari daftar menu, pelanggan restoran yang punya cukup uang merasa bebas makan apa saja dan mungkin akan menyesal setelah melihat bon. Trik ini diterapkan ritel-ritel di Amerika dan Eropa, dengan menghilangkan tanda US$. Misalnya memasang banderol "20" pada barang seharga US$ 20. Tanpa embel-embel US$, konsumen merasa harga barang itu murah.

3. Trik membatasi barang

Ini trik yang cukup unik. Dengan memasang poster bertuliskan "Barang ini terbatas, satu orang maksimal 2 unit", konsumen merasa barang tersebut langka dan wajar jika harganya mahal. Karena merasa tak ingin kehabisan, konsumen pun membeli barang tersebut dengan limit maksimal. Padahal sebetulnya dia hanya perlu satu buah saja.

4. Promosi gratis

Promosi adalah kata ajaib yang menjadi jimat para peritel sejak zaman dulu. Saat ini, kata promosi diubah menjadi "beli satu dapat dua" atau "beli motor gratis helm". Padahal peritel sudah membebankan margin barang yang "gratis" itu pada harga keseluruhan.

5. Harga borongan

Ada peritel yang memasang poster seperti ini: 10 kotak Rp 100 ribu. Memang, si peritel tak mengambil margin terlalu besar dari tiap unit barang. Namun ia memancing konsumen agar membeli barang tersebut dalam jumlah banyak. Trik ini biasa diterapkan penjual barang kelontong, makanan kemasan, atau rokok.

Bagaimana, Ladies? Sudah tahu bagaimana trik harga yang patut diwaspadai, bukan?

Selamat Belanja! Enjoy.